Rabu, 08 Mei 2013

Cerita Motivasi (jangan bersedih) part II


Bersama Lesulitan Ada Kemudahan

Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah hauss ada kepuasan, stelah begadang ada tidur pulas dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang pasti  ketemu, dalam kesesatan akan datang  petunnjuk, dalam kesulitan ada kemudahan,  dan setiap kegelapan akan terang benderang.
(Mudah-mudahan Allah akan  mendatangkan kemenangan (kepada Rassul-rassulnya) atau suatu keputusan dari sisi-Nya)
(Qs. Al-Ma’ida:52)
            Sampaikan kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar passti datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kabarkan juga kepada  orang yang kesusahan bahwa, pertolongan akan datang secepat kelebatan cahaya dan kedipan mata. Kabarakn juga kepada orang yang ditindas bahwa, kelembutan dan dekapan hangat akan segera tiba.
            Saat anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang tanpa batas, ketahuilah bahwa dibalik kejauhan itu terdapt kebun yang rimbun penuh hijau dedaunan.
            Ketika anda melihat seutas tali yang meregang kencang, kketahuilah bahwa, tali itu akan segera putus.
            Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.
            Kobaran api tidak akan mampu membakar tubuh  Nabi Ibrahim a.s. Dan itu, karena pertolongan Illahi membuka jendela seraya berkata :

(hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim)
(Qs. Al-Anbiya’ : 69)

            Lautan luas tak kuasa menenggelamkan  Kalimatur Rahman (Musa a.s). itu  karena suara agung kala itu telah bertitah.
(Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.)
(Qs. Asy-Syu’ara : 62)

            Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad SAW. Yang ma’shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa Allah yang maha Tunggal dan maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga rasa aman, tenteram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.
            Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada waktu kondisi yang (mungkin) sangat kelam, umunya hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka. Padahal, seharusnya mereka menembuskan pandangan sampai ke belakang tabir  daan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar rumahnya.
            Maka dari itu, jangan merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari-hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan terus berganti. Meskipun demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptkan sesuatu yang baru stelah itu semua. Tetapi sesungguhnya, setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.

Adapted from : (La Tahzan : 18-19 )

1 komentar: